Senin, 22 Oktober 2012

Perawatan Luka

PENGERTIAN LUKA
Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Adapun berdasarkan sifat yaitu : abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll. Sedangkan klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulit meliputi: superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan   lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang.
Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a)    Healing by primary intention
Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke ekseternal.
b)   Healing by secondary intention
Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.
c)    Delayed primary healing (tertiary healing)
Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.
Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau jika menunjukkan tanda-tanda infeksi.
 PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1.    Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)
2.    Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut
3.    Fase penyembuhan luka :
a)    Fase inflamasi :
1)   Hari ke 0-5
2)   Respon segera setelah terjadi injuri  pembekuaàn darah  untuk mencegah kehilangan darahà
3)   Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa
4)   Fase awal terjadi haemostasis
5)   Fase akhir terjadi fagositosis
6)   Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi
b)   Fase proliferasi or epitelisasi
1)   Hari 3 – 14
2)   Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka  luka nampak merah segar, mengkilatà
3)   Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid
4)   Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka
5)   Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi
c)    Fase maturasi atau remodelling
1)   Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun
2)   Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)
3)   Terbentuk jaringan parut (scar tissue)  50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnyaà
4)   Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular and vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan
 Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
a.    Status Imunologi
b.    Kadar gula darah (impaired white cell function)
c.    Hidrasi (slows metabolism)
d.   Nutritisi
e.    Kadar albumin darah ('building blocks' for repair, colloid osmotic pressure – oedema)
f.     Suplai oksigen dan vaskularisasi
g.    Nyeri (causes vasoconstriction)
h.    Corticosteroids (depress immune function)
 Cara Perawatan Luka dengan Modern Dressing
Perkembangan perawatan luka (wound care ) berkembang dengan sangat pesat di dunia kesehatan. Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance, dimana disebutkan dalam beberapa literature lebih efektif untuk proses penyembuhan luka bila dibandingkan dengan metode konvensional.
Perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal sebagai metode modern dressing dan memakai alat ganti balut yang lebih modern. Metode tersebut belum begitu familiar bagi perawat di Indonesia
Biasanya, tidak banyak yang dilakukan untuk merawat luka. Apalagi jika hanya luka ringan. Langkah pertama yang diambil adalah membersihkannya kemudian langsung diberi obat luka atau yang lebih dikenal dengan obat merah. Sementara pada luka berat, setidaknya langkah yang diambil tidak jauh dari membersihkannya dahulu, setelah itu diberi obat. Sering orang tidak memperhatikan perlukah luka tersebut dibalut atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar